Meditation sculpture, modern

Space between

Ego’s enemy is the Presence.

Pernahkah berpikir jika ketika pikiran kita berputar dan selalu memikirkan hari esok, peristiwa kemarin, ketakutan yang belum pasti terjadi, bahkan ketika pikiran kita memikirkan apa yang akan kita lakukan nanti sore, malam, besok dan lain sebagainya, disitulah kita tidak akan bisa merasakan the Present Moment, conciusness. Namun ketika kita berlatih dalam meditasi kita, ketika kita memperhatikan that space between thoughts…. presence arises, awareness arises. Kita tidak perlu mengosongkan pikiran kita karena Mindfulness bukan perihal kelihaian kita mengosongkan pikiran NAMUN, kita ketahui bahwa “hello, pikiran A.” – “I know you are there.” Lalu setelah beberapa detik muncul Pikiran B, nah di antara jedah Pikiran A dan B. Disanalah kita awareness dan presence. Peaceful. We look and be aware of that Space.

Selalu practice Presence dimanapun berada. Kita bisa menjadi Master dari pikiran kita sendiri. Susah memang dan tidak mudah karena Ego selalu berpikiran negative lebih mudah di nikmati daripada Positive Thinking. Bagaimanapun juga kita melatih diri. Bagaikan Archer melatih stay calm. Perlu di alami dan di ketahui juga bahwa di dalam Space dan present moment, tidak ada kebencian, ketakutan, jealousy, amarah, worry, tidak ada semua. Di dalam Space atau Jedah di antara pikiran, kita menemukan the Real Presence. I call it menerima apa adanya, peaceful.

Saya memahami bahwa tidak semudah itu mengenal Presence jika kita tidak pernah berlatih dan hanya mengandalkan pengetahuan sebatas surface. Untuk memahami secara kompleksitas atas daya dan jedah pikiran kita sendiri, maka kita harus berlatih dalam duduk, or whatever you do. Dalam kehidupan manusia ada 4 posisi jika kita telaah lebih dalam yaitu:

  • Posisi terlentang
  • Posisi duduk
  • Berdiri diam
  • Posisi berdiri

Jika kita berlatih dalam 4 hal tersebut yang sudah Saya list di atas, maka dalam keadaan apapun kita bisa berlatih. Dalam keadaan terlentang, duduk, berdiri ataupun berjalan, Kita semua bisa mendapatkan The Presence. Feel and Experience them.

Mindfulness bukan berarti kita tidak boleh memikirkan untuk apa yang akan kita lakukan di masa depan, bukan berarti pula kita tidak boleh memikirkan apa yang telah terjadi di masa Past times. Kita adalah manusia yang memiliki Otak berpikir apa yang akan kita lakukan dalam masa depan dan mengenal sejarah ataupun pembelajaran dari diri kita sendiri ataupun dari kesalahan atau inspirasi orang lain perihal hal dalam masa lampu / the past events. Namun di sini, Saya mengajak kita semua untuk tidak dwell into them. Tidak terlalu memikirkan atas ketakutan kita tentang perihal apapun di masa yang akan datang maupun dwell into the past tentang hal apa yang telah terjadi. Mindfulness disini melatih kita dalam kondisi apapun, kita bisa mendapatkan Peacefulness/Presence. Karena jika kita ketahui semua. THE FUTURE NEVER ARRIVED. Semua hal yang terjadi adalah IN THE NOW. Jika kita bisa mendapatkan Peacefulness itu, bukankah hal tersebut adalah hal yang baik untuk di experience?

Meditasi adalah hanya salah satu practice yang very simple yang bisa kita lakukan. Meditasi tidak memandang Agama atau Ajaran manapun karena kita hanya berlatih being aware of our Minds. of our thoughts. of our own way of thinkings.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *