Sekiranya sudah banyak yang sedikit banyak mengetahui bahwa pikiran adalah sumber kebahagiaan dan juga sumber kesengsaraan. Lantas apakah kita bisa memilih cara bagaimana supaya kita bisa bahagia setiap saat dengan cara melatih Daya Pikir kita, Our Mind, dan bagaimana bisa kita tidak terjerumus pada kesengsaraan seperti ketakutan, iri dengki, kemunafikan, keserakaan, semua things duniawi yang hanya berujung pada kondisi yang hanya membawa banyak kesengsaraan (suffering) kepada kita?
Pada akhir-akhir dan masa sekarang ini, banyak sekali gangguan yang datang pada kita semua entah itu dalam bentuk ketakutan, ketakutan atas hilangnya pekerjaan, ketakutan atas supaya hal hal yang tidak di inginkan supaya tidak terjadi seperti gemba bumi yang banyak melanda di kota-kota di Indonesia dan di Asia Tenggara pada akhir akhir beberapa bulan ini. Belum lagi ketakutan atas turbulences yang telah terjadi ada salah satu penerbangan Internasional pada bulan Mei 2024 baru-baru ini yang mengakibatkan satu orang meninggal.
Akar dari ketakutan ini adalah dari Pikiran kita. Apakah bisa kita tidak takut / no fear? sedikit impossible to say so tetapi kita bisa melatih pikiran kita dengan duduk diam dan memperhatikan nafas kita sehingga energi energi negative tersebut hanya lewat dan tidak singgah dalam diri kita terlalu lama. Belum lagi ketakutan atas kematian itu sendiri. Banyak hal di muka bumi ini yang tidak bisa kita kontrol dan kita ketakutan atas hal itu terjadi kepada kita. Fokus kepada hal yang bisa kita kontrol dan biarlah hal yang tidak bisa kita kontrol juga tidak terlalu mengganggu kita dalam kehidupan sehari hari. What is the end? What is the worst thing that could happen? Death? Loss of life? Death of loved ones? Being left out by our loved ones? Kematian yang konyol? Penyakit? Jatuh miskin? Kehilangan semuanya? Kehilangan barang yang kita sayangi? Kecelakaan yang akan terjadi? Apa yang terburuk yang akan terjadi?
Hal-hal terburuk itu walau terjadi selama kita bisa duduk dalam meditasi dan mengendalikan nafas dan pikiran kita dalam titik kosong, (Empty Space) within , di antara pikiran pikiran kita yang menusuk dan memporak porandakan pikiran kita, kita masih dalam kondisi terbebas dari suffering. Banyak buku yang telah kita beli namun jika kita tidak mempraktekan meditasi dan semua praktek yang di sarankan pada buku buku tersebut maka pelajaran yang kita dapatkan juga terkesan sia sia.
Pikiran yang positive setidaknya tidak negative mempengaruhi feelings dan emotions kita. Hard to say but possible to do. Dalam breathing meditation tingkat dasar paling mudah adalah pengendalian duduk kita dan pikiran kita hanya dengan observasi pikiran apa yang telah kami alami pada setiap saat. Saya sangat menekankan di sini pada observasi pada pikiran karena tidak mungkin kita sebagai manusia bisa mengosongkan pikiran dalam waktu yang lama, kita hanya bisa observasi dan see them as they come and kita tidak bersifat judgmental namun just say hi to your thoughts be it good or bad thoughts, they are just thoughts. Begitu kita melabel pikiran sebagai baik atau buruk, kita telah jatuh kembali kepada alam suffering karena setiap kondisi yang kita ciptakan walau hanya dalam pikiran kita, itu adalah ego.
Dalam setiap meditasi Saya selalu memilih waktu yang sama pada pagi hari di saat setelah bangun bagi dan sore hari setelah kembali ke rumah setelah bekerja. Banyak hal yang Saya pelajari juga dalam Meditasi yang Saya lalui. Banyak tantangan sehingga apa yang Saya dapatkan dari meditasi-meditasi Saya bisa menjadi landasan hidup Saya. Namun setidaknya bagaikan seorang Samurai mengasah pedangnya, bukan berarti akan terjadi perang berdarah namun pisau yang di asah akan selalu tajam dan jika hal-hal buruk datang, setidaknya kita harus bisa mengimplementasikan dalam kehidupan nyata ini. The real meditation is this real life that we are going through. Saat duduk dalam mobil dalam kemacetan yang parah, dalam mobil lalu di srempet orang yang marah-marah kepada kita, kita melihat teman-teman kita memamerkan mobil baru, liburan yang mewah, makanan yang sangat mewah dalam social media seperti IG atau FB dan lainnya, lalu kita merasa (*Apa pun yang kita rasa dan kita label) that is suffering.
Hal-hal buruk pasti akan terjadi dalam hidup ini dan setiap orang melalui entah itu terlihat atau tidak, maka kita seharusnya tidak judgmental terhadap mereka. Yang terpenting adalah kita melatih diri dalam meditasi setiap hari, Saya yakin hal hal positive dalam THE MIND kita akan terjadi, maka energy positive akan terbentuk dan kebiasaan itu akan membawa kepada the Present Moment yang kita bisa alami dalam hidup ini. Meditasi bukan berarti kita harus dalam suatu agama tertentu. Mungkin meditasi adalah kata yang terlalu dalam, jika boleh saya simple kan, it is more of like Observing our own mind without being judmental. Memang agak susah mencari kata-kata lain selain Meditasi. So be it.
It all doesn’t matter anymore. Hal-hal yang kita cari, tidak berarti lagi. Kita akan mengalami self attained wisdom jika kita rajin bermeditasi observasi pada pikiran kita tanpa judgmental. Kita akan mengetahui dan memahami ternyata pikiran begitu banyak bertubi tubi datang kepada kita dan apapun yang kita lakukan jika kita tidak observe kepada pikiran-pikiran itu, kita akan menjadi the Pet of our own mind! Kita akan melakukan apapun yang singgah pada pikiran kita tanpa berpikir panjang. Being Present is the key. Present Moment is the Answer to our happiness. Bukan kekayaan, bukan ketenaran, bukan mobil mewah, makanan mewah atau liburan yang super yang menjadi landasan Happiness kita. This present moment is the key! Ingin rasanya saya ingin berbagi lebih kepada khalayak ramai tentang meditasi yang saya dalami ini bukan berarti Saya paling jago atau paling mahir, karena Saya adalah juga murid dari pembelajaran atas This Present Moment.
Hope this writing bring you happiness. See you in my next writings…